Title : Hottest Night
Author : Nana Kim
Cast : Park Chanyeol, Yoon jungBin
Rating : NC-21
Genre : Romance, Comedy
Length : Oneshoot
Seperti hari-hari sebelumnya,
Chanyeol selalu berkunjung ke rumah Jungbin, ataupun sebaliknya. Chanyeol dan
Jungbin adalah teman dari kecil. Mereka sangat dekat, bahkan sering menginap bersama. Kedua
orangtua mereka telah tiada. Mungkin itu salah satu alasan mengapa mereka
begitu dekat karena keduanya mempunyai nasib serupa.
-JungBin POV-
Minggu di
musim semi, ketika bunga-bunga chaerim
berguguran. Yup! That’s so very beautiful. Aku berjalan kerumah chanyeol atau
yang biasa aku panggil Yeolli. 1. . 2. . 3. . . . . . 9. . Yeah! Hap! 10~ Tepat diloncatan ke
sepuluh aku tiba didepan pintu rumahnya. Jarak rumah kami memang dekat, hanya
dibatasi dua rumah, itupun tidak berpenghuni. Jadi kalaupun aku hanya berteriak
dari dalam rumah, Yeolli tentu dengar. Ya, karena kedua rumah itu sangat hening.
“YEOLLIE AKU
DATANGGGGGG.” Teriakku sambil masuk kedalam rumahnya. Namun tidak ada yang
menyahutiku, aku langsung berlari ke arah kamar namja yang berumur dua tahun
lebih muda dariku ini. Tepat! Dia ada disana. Ya, mana mungkin seorang Yeolli
bisa bangun pagi? Ckck-_- Eittss Tapi ternyata Yeolli memang sudah bangun. Aku
langsung menghampirinya.
“Hey!”
panggilku seraya menepuk punggungnya. “Waw ternyata seorang Yeolli bisa juga
bangun pagi. Hebat! Benar-benar mengharukan.” Ledekku.
“Yeoja
cerewet! Aku sedang menonton film. Bisa diam tidak? Huh!” Bentaknya sambil
melempar bantal kearahku.
“Hahahaha
memang begitu kan kenyatannya? Memangnya kau sedang menonton apa?” Ucapku
sambil menoleh kearah layar TV miliknya itu. Aku langsung sontak dan reflex
menutup mata saat melihatnya. Bagaimana tidak? Yang ditontonnya itu film
YADONG. Chanyeol memang sudah gila, ckck.
-Chanyeol POV-
JungBin
noona langsung menutup matanya saat ia melihat film yang kutonton
berulang-ulang sedari tadi.
“YAK! ITU KAN
FILM YADONG.” Bentaknya yang hanya dibalas gumaman dariku.
“HEY! KAU INI
MASIH DIBAWAH UMUR! CEPAT BERIKAN REMOTNYA PADAKU!”
“tidak mau.”
“CEPAT
BERIKAN!” Ucapnya sambil berusaha mengambil remot dari genggamanku. Aku
langsung menaruh telunjukku ke bibirnya sebagai isyarat untuk diam. Namun
mataku masih tetap memandang layar, supaya tidak ada bagian yang terlewatkan
meski hanya sepersekian detik.
Tiba-tiba
pemandangan indah dilayar TVku hilang dihalang oleh JungBin noona. ‘Aishh
mengganggu saja’ –gumamku.
“Anak kecil
tidak boleh menonton film seperti itu. Nonton saja yang ini.” Ucapnya sambil
menyodorkan kaset Dora The Explorer dengan gaya yang dibuat-buat seperti ingin
membujuk anak bayi yang menginginkan sebuah mainan dan digantikan oleh sebatang
permen lollipop. ‘cih dasar’ –gumamku. Tiba-tiba suatu ide meluncur begitu
saja, aku langsung memasang evil smirk yang dibalas tatapan bingung darinya.
“Karena kau
sudah menggangguku, kau harus mendapat balasannya.” Ucapku sambil mengangkat
dagunya dan mendekatkan wajahku hingga tinggal beberapa senti dari wajahnya. Ia
terlihat sangat gugup. Dari jarak sedekat ini dapat kudengarkan detakan
jantungnya yang begitu kencang. Dengan perlahan aku semakin mendekatkan bibirku
dan sekarang bibir kami bertaut.
-JunBin POV-
Dia
menciumku? Seperti terkena sengatan listrik dan aliran darahku seperti berhenti
seketika. Tapi aku mencoba membalas ciumannya. Makin lama ciuman ini makin panas.
Ia menggigit bibir bawahku dan memasukan lidahnya kemulutku. Mengabsen setiap
isi mulutku. Dan sekarang saliva kami bertukar-tukar. Detik berikutnya ia
melepaskan ciumannya. Ia tersenyum padaku, memandangiku lekat. Ya akhirnya aku
bisa bernafas setelah sepersekian detik yang lalu lupa cara bernafas dengan
benar.
Setelah
itu dia menggendongku dan meletakkanku di kasurnya. ‘apa-apaan ini?’ Pikiranku
mulai kacau. Saat aku mau melontarkan kata-kata, ia sudah lebih dahulu mengunci
bibirku dengan bibirnya. Ia menindihku. Ciuman itu beralih ke telingaku yang
membuatku bergeliat geli.
“Noona~
saranghae” Bisiknya sebelum ia menciumi daun telingaku, yang tentu saja
membuatku kaget, namun aku tersenyum bangga mendengarnya.
“nado~”
ucapku lirih.
Ciumannya
tidak berakhir disana saja, ciumannya turun ke leherku dan membuat banyak
kissmark disana sampai dibelahan dadaku lalu ia menciumi bibirku lagi, namun
kali ini lebih ganas. Tangannya mulai tidak bisa diam, mencoba masuk kedalam
bajuku mencari pengait bra disana. Ia melepasnya. Lalu ia membuka kancing
kemejaku satu persatu. Melepas kemejaku dan membuangnya ke sembarang tempat.
Dadaku sekarang tidak tertutupi
apapun lagi. Aku mencoba menghentikan aksinya namun tangannya menahanku.
“Whoa!
Noona dadamu lebih besar dari yang aku bayangkan.” Ucapnya sambil meremas-remas
payudaraku dan mengulum nippleku.
“sshhh
aahh... shhh... Yeolli hentikan.. ahhh” desahku yang malah membuatnya makin
bernafsu.
“Tidak
mau.” Ucapnya lalu kembali mengisap nippleku kuat, seperti anak kecil yang
tengah kehausan.
"Anak nakal!" jitakku
Dia
terus merangsangku, kepalanya turun ke perutku, meciumnya dengan ganas dan
membuat kissmark disana. Tangannya melepaskan rok mini ku. Ia meraba CD ku yang
membuatku menggelinjat.
“Kau
sudah basah rupanya.” Ucapnya dengan evil smirk pinjaman(?) dari hyungnya –Kyuhyun- setelah melepaskan ciuman
diperutku. Lalu ia duduk dan membuka
CDku. Aku ingin mencegahnya. Ingin sekali. Namun ragaku seperti telah terkena
obat bius disekujur
tubuhku. Aku hanya bisa menangis. Ia menciumi dinding vaginaku singkat. Menjilati lubang vaginaku, dan
menggigitinya terutama pada bagian klitorisku hingga merah
"Emgghh.....ahhh....sshh....ohh..."
Desahku semakin keras, yang malah terdengar seksi baginya.
Nafsunya kian memburu, jari telunjuknya masuk ke dalam lubang vaginaku.
Hal itu membuatku lagi-lagi bergelinjat hebat dan sangat hebat.
"ARGHH!! Yeol.. Ahh hen.. Tikan... shh..ohhh"
"Ini akan sangat nikmat noona." Ucapnya santai. Aku hanya terus
mendesah, tidak bisa mengelaknya karena kini aku benar-benar menikmatinya. Oh
I'm going crazy.
"Hey! Tidak maukah kamu bermain-main dengan tubuhku ini
noona?" Tanyanya disela-sela permainannya, yang hanya kubalas dengan
gumaman. Ia memutar posisi tubuhnya menjadi 69. Aku langsung membuka celana
beserta CDnya yang menonjolkan sesuatu didalamnya. Aku mencium, memilin dan
menggigit juniornya hingga membesar. Aku bermain ganas mencoba membalas
ulahnya.
"Juniormu besar juga rupanya" ucapku sambil memilin juniornya
itu.
"Itu karena rangsanganmu noona" balasnya sambil mengocok
vaginaku. Membuatku merasakan sensani yang sangat nikmat.
Tiba-tiba cairannya tumpah didalam mulutku saat aku kembali bermain-main
dengan juniornya itu.
"Hueeek"-,-
Chanyeol langsung melumat bibirku ketika melihatku. Mengabiskan
cairannya bersama-sama. Ia memutar posisi badannya ke semula. Ia mulai
meremas-remas payudaraku lagi dan mengulumnya kuat. Juniornya sudah sangat tegang
siap untuk dimasukkan kedalam lubang vaginaku begitu pun sebaliknya.
"Sshh noona boleh aku masukkan?" Belum sempat aku jawab, Ia
langsung memasukkan juniornya kedalam lubang vaginaku. Menggenjotnya penuh
irama.
"ARRGHH!!!" Teriakku saat
ada sesuatu yang terrobek didalamnya. Selaput daraku tentunya. Aku langsung
menggelinjang sangat hebat dan tidak sengaja menendangnya hingga dia terpental
ke lantai. Oh tidak apa sudah yang aku lakukan? -batinku.
Aku menghampirinya.
"Yeolli maaf, aku tidak bisa.
Kita belum terikat apapun. Aku takut sesuatu terjadi padaku jika aku terus
mengikuti nafsuku." Ucapku terisak memandangnya yang tengah mengusap-usap
kepalanya yang sempat terbentur lemari.
"Gwenchana. Sekarang cepat
pakai bajumu dan setelah itu bantu aku memakai pakaianku. Tanganku sakit."
****
"Yeolli~ kita mau kemana?"
Tanyaku saat kami dalam perjalanan entah itu kemana"
Chanyeol memberhentikan mobilnya.
"Noona! Ayo kita menikah!" Jawabnya sebelum ia turun dari mobil dan
menggendongku ke arah KUA. Apa? KUA? OMO Yeolli!!!! x_x
"Yak! Cepat turunkan aku! Aissh
apa-apaan kau? Hah?"
"Hey! Mana mungkin pernikahan
bisa dilakukan secepat ini?"
"YAK!! Antar aku pulang! Cepat!
Huah"
****
-In the first night-
Aku sangat lelah hari ini. Yeolli
benar-benar membuatku gila. Aku ingin segera tidur. Namun sepertinya aku tidak
yakin bisa selamat malam ini.
"Annyeong. JungBin istri sahnya
Park Chanyeol yang sangat tampan. Ayo cepat kesini~" dia
melambaikan tangannya dengan senyuman lebar yang tak pernah pudar dari
wajahnya. Terlihat jelas ia tengah menabur bunga-bunga mawar diatas tempat
tidur kami itu dan merebahkan tubuh diatasnya seusai menaburkan bunga.
"Tidak mau." Aku menjulurkan lidahku
sebelum melangkah ke luar kamar. Belum sampai pintu, ia sudah mengangkatku dan
merebahkanku di kasur.
"Anak nakal." Jitaknya
pelan.
"Yak! Itu kata-kataku!"
Aku pun membalas jitakannya.
"Aaargh sakit." Keluhnya.
"Ah mian~ aku tidak sengaja
yeol." ucapku merasa sangat bersalah. "Tunjukan mana yang sakit, biar
aku obati. Aku ambil kotak obatnya dulu." Sambungku sebelum berdiri untuk
mengambil kotak obat.
"Jangan pergi" dia menarik
tanganku untuk tetap diam. "Aku hanya perlu itu." Ucapnya sambil
menunjuk bibirku dengan jari telunjuknya.
Aku tersenyum lalu mengecup bibirnya
lembut. Ketika aku mau melepaskannya, tangannya menarik kepalaku agar bibir
kami tetap bertaut. "Ayo kita lanjutkan permainan tadi siang"
-bisiknya disela-sela ciuman kami. Ciuman yang sangat panas. Dan permainan kami
pun dimulai.
-THE END-